Variabel Forgiveness Ditinjau Dari Religiusitas Pada Remaja

Authors

  • Tugimin Supriyadi Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Zahra Afifah Rahman Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Tiara Anggita Perdini Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

DOI:

https://doi.org/10.31599/jki.v21i1.306

Abstract

 

Every day individuals must carry out social activities such as communicating with each other. The communication process makes individuals more mature in dealing with problems, as well as adolescents. Communication carried out sometimes does not run smoothly and causes disappointment between individuals. This disappointment can disappear with a sense of sincerity and forgiveness that is done. One of the forgiveness factors is religiosity. Individuals can do forgiveness based on their belief in religion as a basis for behavior. Through this research, the researcher wanted to analyze the forgiveness through survey study research. The research data were obtained from the distribution of the forgiveness variable scale and the religiosity variable scale. Taking research subjects here using a stratified random sampling technique, in which the subject is taken randomly based on class level. This study involved as many as 150 adolescents, 118 women and 32 men. The results of this study showed that the variable of religiosity was proven to affect the forgiveness variable. In addition, empirical facts were also found, namely the difference in the level of forgiveness in the class groups. As for the level of religiosity in the class group, there was no difference. Likewise with the level of forgiveness in the gender group and the level of religiosity in the gender group. For future research, it is necessary to analyze the forgiveness variable in subjects with adult age vulnerability. This is necessary to see the process of forgiveness development in terms of age.

 

Keywords: Adolscent, Forgiveness, Religious

 

Abstrak

 

Setiap harinya individu pasti melakukan aktivitas sosial seperti berkomunikasi satu sama lain. Proses komunikasi menjadikan individu lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan, begitu juga dengan remaja. komunikasi yang dilakukan terkadang tidak berjalan lancer dan menyebabkan kekecewaan antar individu. Kekec ewaan tersebut dapat menghilang dengan adanya rasa ikhlas dan forgiveness yang dilakukan. Salah satu faktor forgiveness adalah religiusitas. Individu dapat melakukan forgiveness berdasarkan dengan keyakinannya terhadap agama sebagai dasar bertingkah laku. Melalui penelitian ini, peneliti ingin menganalisis terkait mengenai forgiveness melalui penelitian studi survey. Data penelitian didapatkan dari penyebaran skala variabel forgiveness dan skala variabel religiusitas. Pengambilan subjek penelitian disini menggunakan teknik stratified random sampling, yang dimana subjek diambil secara random berdasarkan tingkatan kelasnya. Penelitian ini melibatkan sebanyak 150 remaja, 118 perempuan dan 32 laki-laki. Hasil penelitian ini mendapatkan hasil yaitu bahwa variabel religiusitas terbukti dapat mempengaruhi variabel forgiveness. Selain itu, ditemukan juga fakta empiris yaitu adanya perbedaan tingkat forgiveness pada kelompok kelas. Sedangkan untuk tingkat religiusitas pada kelompok kelas, tidak ditemukan perbedaan. Begitu juga dengan tingkat forgiveness pada kelompok jenis kelamin dan tingkat religiusitas pada kelompok jenis kelamin. Untuk penelitian kedepannya perlu untuk menganalisis variabel forgiveness pada subjek dengan rentan usia dewasa. Hal ini diperlukan untuk melihat proses perkembangan forgiveness dari segi usia.

 

Kata kunci: Remaja, Forgiveness, Religiusitas

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

  • Tugimin Supriyadi , Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

    Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

  • Zahra Afifah Rahman , Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

    Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

  • Tiara Anggita Perdini, Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

    Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

References

Acharya, A. S., Prakash, A., Saxena, P., & Nigam, A. (2013). Sampling: why and how of it? Indian Journal of Medical Specialities, 4(2), 3–7. https://doi.org/10.7713/ijms.2013.0032
Alentina, C. (2016). Memaafkan (Forgiveness) Dalam Konflik Hubungan Persahabatan. Jurnal Ilmiah Psikologi Gunadarma, 9(2), 100491. https://doi.org/10.35760/psi
Amrila, T. K., & Widodo, P. B. (2015). Religiusitas Dan Pemaafan Dalam Konflik Organisasi Pada Aktivis Islam Di Kampus Universitas Diponegoro. Empati, 4(4), 287–292.
Astuti, W., Kargenti, A., & Marettih, E. (2018). Apakah Pemaafan Berkorelasi dengan Psychological Well-Being pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan ? Jurnal Ilmu Perilaku, 2(1), 41–53.
Aviyah, E., & Farid, M. (2014). Religiusitas, Kontrol Diri, dan Kenakalan Remaja. Persona Jurnal Psikologi Indonesia, 3(2), 126–129.
Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basri, Y. M. (2015). Pengaruh Gender Religiusitas dan Sikap Love of Money Pada Persepsi Etika Penggelapan Pajak Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 10(1), 45–54.
Bono, G., McCullough, M. E., & Root, L. M. (2008). Forgiveness, feeling connected to others, and well-being: Two longitudinal studies. Personality and Social Psychology Bulletin, 34(2), 182–195. https://doi.org/10.1177/0146167207310025
Colegrove, V. M., Havighurst, S. S., Kehoe, C. E., & Jacobsen, S. L. (2018). Pilot randomized controlled trial of Tuning Relationships with Music: Intervention for parents with a trauma history and their adolescent. Child Abuse and Neglect, 79(February), 259–268. https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2018.02.017
Dianna, R. (2016). Kontribusi Pendidikan Karakter Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Soft Skill Siswa Smk. Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 1(1), 23–32.
Fox, A., & Thomas, T. (2008). Impact of religious affiliation and religiosity on forgiveness. Australian Psychological Society, 43(September), 175–185. https://doi.org/10.1080/00050060701687710
Goss, S. M. (2002). Interpersonal forgiveness in elementary school- aged children.
Jaya, Maryana Kuswandi, D., & Mulyadi, E. S. (2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten Karawang. Manajemen, 10(1), 1038–1046.
Junaedi, A. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Sejak Dini Bagi Pembentukan Karakter Siswa di RA Al-Falah Desa Pegagan Kidul Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. Oasis: Jurnal Ilmiah Kajian Islam, 3(2), 101–119.
Karsidi, R. (2000). Pengembangan Instrumen Dalam Penelitian Sosial.
Khasan, M. (2017). Perspektif Islam Dan Psikologi Tentang Pemaafan. At-Taqaddum, 9(1), 69. https://doi.org/10.21580/at.v9i1.1788
Lin, W. N., Enright, R., & Klatt, J. (2011). Forgiveness as character education for children and adolescents. Journal of Moral Education, 40(2), 237–253. https://doi.org/10.1080/03057240.2011.568106
Manik, R. (2017). Teknik Cognitive Restructuring untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi dan Forgiveness. Jurnal JUMPA, V(2), 67–78.
Manning, L. K. (2010). Gender and Religious Differences Associated with Volunteering in Later Life. Journal of Women & Aging, 125–135. https://doi.org/10.1080/08952841003719224
McCullough, M. E., Rachal, K. C., & Worthington, E. L. (1997). Interpersonal Forgiving in Close Relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 73(2), 321–336. https://doi.org/10.1037/0022-3514.73.2.321
Mustika, F., & Sahudra, T. M. (2018). Peranan Lingkungan Sosial terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Mahasiswa Pendidikan Geografi di Universitas Samudra Langsa. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(2), 235. https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i2.11291
Nashori, F. (2014). Psikologi Pemaafan. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Ninin, R. H. (2019). Diri Religius: Suatu Perspektif Psikologi Terhadap Kepribadian Akhlaqul Karimah. Psikis : Jurnal Psikologi Islami, 5(1), 1–12. https://doi.org/10.19109/psikis.v5i1.2041
Nuran. (2011). Faktor-Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Forgiveness Pada Istri Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Kdrt). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nur Utami, A. C., & Raharjo, S. T. (2019). Pola Asuh Orang Tua Dan Kenakalan Remaja. Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 150. https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23131
Nuwairah, N. (2015). Peran Keluarga dan Organisasi Remaja Masjid Dalam Dakwah Terhadap Remaja. Al-Hiwar, 3(6), 1–12.
Periantalo, J. (2016). Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS (1st ed.). Yogyakarta: ANDI.
Rizqina, A. L., & Suratman, B. (2020). Peran Pendidik Dalam Menanamkan Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini. Jurnal Kependidikan, 14(1), 18–29.
Ru, S., Diponegoro, A. M., Cahyo, H., & Kistoro, A. (2020). Religiosity , Forgiveness , and Subjective Well-Being Among Adolescents in Religiosity , Forgiveness , and Subjective Well-Being Among Adolescents in Yogyakarta. (August).
Santoso, S. (2010). Statistik Non Parametrik (Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup) (13th ed.). Jakarta: Erlangga.
Shabrina, E., Hasnawati, & Fadhilah. (2008). Gambaran perilaku pemaafan dalam konflik persahabatan. Jurnal Psikologi Islam. Retrieved from https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alqalb/index
Simorangkir, S. L. B. L. (2019). Empati dan Religiositas Sebagai Prediktor terhadap Pemaafan pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Salatiga. KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 2(1), 57–73. https://doi.org/10.47167/kharis.v2i1.25
Sugiyono. (2014). Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tisatin, N. N. (2019). Konflik Batin Seyla dalam Novel Lafaz Cinta Karya Sinta Yudisia Kajian Psikologi Sastra:Sigmund Freud.
Toussaint, L., & Webb, J. R. (2005). Gender Defferences in the relationship Between Empathy and Forgiveness. 145(6), 1–12.
Utami, D. A. (2016). Kepercayaan Interpersonal Dengan Pemaafan Dalam Hubungan Persahabatan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 54–70. https://doi.org/10.22219/JIPT.V3I1.2126
Wade, N. G., & Worthington, E. L. (2003). Overcoming Interpersonal Offense: Is Forgiveness the Only Way to Deal With Unforgiveness?
Wellek, R., & Werren, A. (2014). Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Widhiarso, W. (2012). Tanya Jawab tentang Uji Normalitas. 1–5.
Worthington, E. L. (2005). Handbook of Forgiveness. In Handbook of Forgiveness. https://doi.org/10.4324/9780203955673-38
Wu, J., Sun, S., Miao, T., Yu, L., & Wang, F. (2011). Higher Ruminative Tendency of Anger in Trust-Forgiveness Young Adults. International Conference on Social Science and Humanity, 5, 511–515.
Zakiyah, & Darodjat. (2020). Efektivitas Pembinaan Religiusitas Lansia Terhadap Perilaku Keagamaan (Studi Pada Lansia Aisyiyah Daerah Banyumas). 21(1), 69–80.

Downloads

Published

2021-01-15

How to Cite

Variabel Forgiveness Ditinjau Dari Religiusitas Pada Remaja. (2021). Jurnal Kajian Ilmiah, 21(1), 31-44. https://doi.org/10.31599/jki.v21i1.306