MAKNA SIMBOL PADA RITUAL SIRAMAN PERNIKAHAN ADAT JAWA TENGAH

(Analisis interaksional simbolik pada ritual siraman pernikahan adat Jawa Tengah)

Authors

  • Anggie Putri Marverial
  • Hani Astuti
  • Mia Meilina

Abstract

Makna simbol pada ritual siraman pernikahan adat Jawa tengah. (analisis interaksional simbolik pada ritual siraman pernikahan adat Jawa tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari simbol yang ada pada ritual siraman pernikahan adat Jawa tengah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan studi analisis interaksional simbolik. Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini berasal dari informan, key informan, serta dokumen yang berupa foto-foto dari ritual siraman. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi non partisipan dan dokumentasi.

Masyarakat Jawa berinteraksi menggunakan simbol sejak zaman dahulu kala. Dimana pada simbol tersebut terdapat makna baik yang tersembunyi sekaligus bermanfaat bagi yang mempercayai. Dalam proses interaksi pun terdapat banyak simbol dalam bentuk verbal dan nonverbal. Simbol secara tidak sadar dan tidak langsung sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan resmi, seperti ritual dalam pernikahan. Salah satu ritual dalam pernikahan yang kental dengan adat istiadatnya dan terdapat banyak simbol didalamnya ialah ritual siraman. Legenda Raden Panji dan Dewi Chandrakirana dari kerajaan Kediri adalah asal mula terjadinya ritual siraman dalam salah satu rangkaian ritual pernikahan adat Jawa tengah.  Dalam rangkaian ritual siraman adat Jawa sudah dipastikan terdapat banyak simbol serta pesan verbal dan nonverbal. Simbol tersebut dapat berupa alat-alat siraman, sesaji siraman, pakaian siraman dan aturan siraman.

Pesan verbal dalam ritual siraman lebih banyak menggunakan bahasa Jawa kajawen, sedangkan pesan nonverbal lebih banyak terjadi saat pelaku komunikasi dalam ritual siraman ini berinteraksi, seperti pada saat sungkeman, siraman, potong rikma dan jualan dawet. Makna simbol, pesan verbal dan pesan nonverbal masing-masing mempunyai makna yang wajib dan penting untuk diketahui oleh masyarakat Jawa yang melaksanakan ritual siraman. Makna dari alat-alat siraman, sesaji siraman, pakaian siraman dan aturan siraman dipercaya membawa dampak baik bagi kehidupan baru yang akan dijalankan pasangan pengantin. Salah satunya seperti simbol air dari 7 sumber berbeda maknanya ialah agar kelak setelah sah menjadi pasangan pengantin kehidupan barunya diberi kebahagiaan dan tentram hati, lalu simbol dari sesaji yaitu tumpeng robyong yang maknanya ialah kehidupan pasangan pengantin yang melaksanakan ritual siraman ditingkatkan derajatnya dan diberi keselamatan. Melaksanakan ritual siraman sebelum ijab qobul, artinya kita ikut melestrasikan dan mempertahankan budaya Jawa. Dimana kita ketahui budaya Jawa sangat khas dengan ritual adatnya.

Downloads

Published

2020-07-22

Issue

Section

Articles