BODY SHAMING DALAM FILM (ANALSIS RESEPSI PADA FILM IMPERFECT)
Keywords:
Analisis resepsi, Film Imperfect, Body Shaming., Reception analysis, Film Imperfect, Body ShamingAbstract
ABSTRAK
Film Imperfect yang disutradarai oleh Ernest Prakasa mengangkat sebuah Isu Body Shaming yang mendapatkan banyak sekali penghargaan salah satunya piala maya 2019, film dengan banyak penghargaan juga bisa mendapatkan sebuah kritikan. Dengan hal itu menunjukan bahwa adanya suatu problem dalam pemaknaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interpretatif dengan menggunakan analisis resepsi Stuart Hall dengan konsep encoding decoding. Analisis resepsi ini nantinya akan fokus mempertemukan antara teks dan pembaca atau media dan audiens. Analisis resepsi memandang audiens sebagai producer of meaning yang aktif dalam menciptakan makna, bukan sekedar sebagai konsumen media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan korban Body Shaming dalam memaknai Body Shaming yang ada pada film Imperfect. Hasil penelitian menunjukan remaja korban Body Shaming mempunyai 4 makna Body Shaming dalam film Imperfect yang berada pada posisi negosiasi yaitu Body Shaming terjadi kepada siapapun tetapi porsinya berbeda-beda, pelaku Body Shaming tidak semua wanita tetapi laki-laki juga melakukannya, Body Shaming terjadi pada dunia kerja tetapi tidak semua pekerjaan selalu mengutamakan penampilan, dan cara mengurangi Body Shaming adalah menerima diri tanpa merubah diri. Dan 3 makna Body Shaming dalam film Imperfect yang berada pada posisi dominan yaitu Body Shaming bukan lelucon, Body Shaming harus di edukasi sejak dini dan dampak Body Shaming adalah penurunan suasana hati.
ABSTRACT
The Imperfect film directed by Ernest Prakasa raises a Body Shaming issue which has received lots of awards, one of which is the 2019 maya trophy, films with many awards can also get criticism. With this it shows that there is a problem in meaning. This study used an interpretive qualitative research method using Stuart Hall's reception analysis with the concept of encoding decoding. This reception analysis will focus on bringing together the text and the reader or the media and the audience. The reception analysis views the audience as a producer of meaning who is active in creating meaning, not just as media consumers. The purpose of this study was to determine the acceptance of Body Shaming victims in interpreting Body Shaming in the Imperfect film. The results showed that teenage victims of Body Shaming have 4 meanings of Body Shaming in the Imperfect film who are in a negotiating position, namely Body Shaming occurs to anyone but the portions are different, not all women but men also do it, Body Shaming occurs in the world. work but not all jobs always prioritize appearance, and the way to reduce Body Shaming is to accept yourself without changing oneself. And 3 meanings of Body Shaming in Imperfect film which are in a dominant position, namely Body Shaming is not a joke, Body Shaming must be educated from an early age and the impact of Body Shaming is a decrease in mood.