Pengendalian Kualitas Bagian Cetak Menggunakan Metode Statistical Proces Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada Percetakan Bima
DOI:
https://doi.org/10.31599/p7bkj742Keywords:
Kualitas, Cacat, Seven Tools, SPC, FMEA, PercetakaanAbstract
Percetakan Bima adalah industri produksi cetak kemasan makanan tradisional dan bungkus rokok di Kabupaten Kudus dengan proses produksi dilakukan secara make to order. Perusahaan memiliki ekspektasi rata-rata kecacatan di bawah 2% (<2%) dengan 3 jenis cacat pada proses cetak dan proses lipat lem. Proses cetak memiliki persentase rata–rata kecacatan sebesar 2,4%, lebih besar dibandingkan rata-rata kecacatan proses lipat lem (0,51%). Sehingga diperlukan analisis pengendalian kualitas dengan bantuan Statistical Process Control (SPC) yang memiliki 7 (tujuh) alat bantu (seven tools) metode statistik untuk mendapatkan penyebab cacat. Kemudian memberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan prioritas menggunakan Failure mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil dari SPC didapatkan persentase cacat warna yang tidak sesuai (70,1%), cacat blobor (15,24%) dan format tidak presisi (14,66%), faktor penyebab cacat dari aspek manusia, mesin, dan bahan baku. RPN tertinggi dari analisis FMEA pada cacat warna tidak sesuai (60), diikuti cacat blobor dengan (20), dan format tidak sesuai (6).