Pertanggungjawaban Pidana Dalam Kasus Cyberbullying: Analisis Efektivitas Penegakan UU ITE Terhadap Pelaku Remaja
DOI:
https://doi.org/10.31599/bhalrev.v2i2.4658Keywords:
kecurangan laporan keuangan, fraud hexagon, ROA, pressure, opportunityAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan variabel pressure, opportunity, rationalization, capability, arrogance, dan greed. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan model analisis regresi menggunakan variabel dependen kecurangan laporan keuangan yang diukur melalui Return on Assets (ROA). Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan, kemudian diolah menggunakan teknik analisis statistik untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen terhadap potensi kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan (pressure) dan peluang (opportunity) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan. Sementara itu, variabel rasionalisasi (rationalization), kapabilitas (capability), arogansi (arrogance), dan keserakahan (greed) memberikan pengaruh yang bervariasi namun tetap berkontribusi dalam membentuk motivasi pelaku kecurangan. Temuan ini memperkuat teori fraud hexagon yang menekankan bahwa kecurangan bukan hanya dipicu oleh tekanan atau peluang, tetapi juga oleh faktor psikologis, moral, serta kemampuan individu dalam memanipulasi sistem. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan, auditor, dan regulator dalam memperkuat sistem pengendalian internal serta meningkatkan transparansi laporan keuangan
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Kurniawan (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.







_-_Copy1.jpg)
