Internalized Misogyny, Psychological Distress, Cyber Bullying pada Trend Pick Me Girl/Boy di TikTok
Keywords:
Psychological distress, Cyberbullying, TiktokAbstract
Pick me atau sebutan bagi mereka yang merasa bahwa dirinya berbeda dari tingkat feminitas yang ada. Banyak pelaku pick me yang tidak sadar bahwa dia telah merendahkan orang lain atau membully seseorang melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi Internalized Misogyny dengan Psychological Distress serta Cyber Bullying pada trend pick me girl/boy di tiktok. Penelitian ini melibatkan 97 responden dengan kriteria pengguna TikTok aktif. Instruman yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian yaitu menggunakan skala Internalized Misogyny,Psychological Distress dan Cyberbullying. Hasil rata-rata (mean) dari fenomena Internalized Misogyny termasuk dalam kategori rendah, Psychological Distress termasuk dalam kategori sedang dan Cyber Bullying termasuk dalam kategori sedang. Hasil regresi dan korelasi hasil Analisa yang didapat ialah misogyny memberikan pengaruh yang lebih besar kepada psychological distress dibandingkan dengan cyberbully. Dimana Misogyny sendiri memiliki pengaruh negatif yang besar terhadap Psychological Distress. Sehingga jika angka terjadinya misogyny tinggi, maka tingkat terjadinya psychological distress pada korban juga tinggi. Berbeda dengan Cyberbully, jika tindakan misogyny yang dilakukan sang pelaku tinggi maka tingkat terjadinya Cyberbully rendah. Saran dari peneliti, responden perlu memiliki kemampuan untuk lebih percaya diri lagi kepada diri sendiri agar tidak mudah terpengaruh atau terkena dampak dari hal buruk yang terjadi disekitar baik secara langsung maupun online. Dan usahakan lebih bijak lagi dalam menyebarluaskan informasi pribadi kepada publik karena hal itu dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi yang mengalami.