SAMPAH: BANJIR, PENYAKIT, DAN NILAI EKONOMI

Penulis

  • Hasanuddin Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Mugiarso Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Pratiwi Nila Sari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Tutiek Yoganingsih Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Kata Kunci:

Sampah, banjir, penyakit, nilai ekonomi.

Abstrak

Kabupaten Bekasi mengalami masalah cukup serius menyangkut penanganan sampah. Produksi sampah mencapai 2.100 ton dan yang dapat terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Burangkeng hanya 800 ton, artinya 1.300 ton sampah tetap berada di tempat pembuangan sementara (TPS). Tidak terangkutnya semua sampah ke TPA salah satu sebabnya adalah kurangnya armada sampah yang di miliki pemerintah Kabupaten Bekasi, saat ini yang tersedia sekitar 112 unit, sementara yang dibutuhkan sekitar 320 unit armada. Dengan menumpuknya sampah tentu membawa dampak negatif, seperti banjir, penyakit, dan memberi kesan kumuh pada lingkungan. Kesadaran masyarakat harus dibangun agar dapat mengambil peran dengan tidak membuang sampah sembarangan. Untuk itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk menyampaikan berbagai bahaya yang dapat timbul dari sampah. Juga disampaikan bahwa sampah jika ditangani secara baik akan memberi nilai ekonomi bagi keluarga dan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara ceramah dan berdialog secara langsung dengan masyarakat, dan secara bersama-sama menyusun program bagaimana merubah sampah agar bernilai ekonomi.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Diterbitkan

2021-06-27