Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Metode Continuous Review System di Apotek Bandorasa
Keywords:
Continuous Review (s,S) System, Klasifikasi ABC, Pengendalian PersediaanAbstract
Penelitian ini membahas permasalahan persediaan obat di Apotek Bandorasa, Jawa Barat. Apotek Bandorasa sering mengalami overstock, sehingga dapat meningkatkan biaya persediaan. Selain itu, Apotek Bandorasa juga belum memiliki metode pengendalian persediaan yang memadai dalam mengelola persediaan obatnya. Tujuan penelitian adalah memberikan usulan pengendalian persediaan obat untuk mengurangi biaya. Fokus penelitian adalah obat kelas A, yaitu kelompok obat yang memiliki nilai investasi tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah klasifikasi ABC dan Continuous Review (s,S) System. Biaya persediaan aktual dan usulan dihitung dengan metode continuous review (s,S) system. Hasil menunjukkan bahwa lima obat kelas A, yaitu Euthyrox 100 Mcg, Ardium 500 Mg, Ponstan 500 Mg, Thyrozol 10 Mg, dan Microgest 100 Mg menyerap 79% dana. Dengan penggunaan metode ini, dapat ditentukan besar nilai lot pemesanan, reorder point, serta safety stock untuk masing-masing jenis obat. Dengan menggunakan metode ini juga, Apotek Bandorasa memiliki total biaya persediaan aktual sebesar Rp899.361.379, dengan menggunakan Continuous Review (s,S) System diperoleh total biaya persediaan usulan sebesar Rp832.538.695, sehingga diperoleh penghematan biaya persediaan sebesar 7,43% atau Rp66.822.684,25. Meskipun biaya pembelian aktual dan usulan sama-sama Rp827.315.180, biaya pemesanan usulan lebih rendah daripada aktual dengan nilai sebesar Rp2.229.692, sedangkan biaya penyimpanan usulan lebih tinggi daripada aktual dengan nilai sebesar Rp2.970.567. Dengan usulan metode yang diberikan, Apotek Bandorasa mempunyai panduan yang lebih optimal dalam mengelola persediaan obat secara efisien.