Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Melalui Model Make A Match Pada Peserta Didik
DOI:
https://doi.org/10.31599/3vr7q397Keywords:
Hasil Belajar, Matematika Model Make a MatchAbstract
Rendahnya prestasi matematika siswa kelas III di SD Negeri Ngajaran 03 merupakan akibat dari metode mengajar guru yang monoton. Padahal pelajaran matematika sangat penting bagi kehidupan sehari- hari, khususnya bagi siswa, sehingga guru harus berinovasi dengan memasukkan metode pembelajaran “Make a Match” ke dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Jenis penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus. Setiap siklus yang diteliti meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai siswa yang mencapai KKM lebih dari 65; khusus pada Pra-Siklus, diketahui nilai dari 29 siswa yang tuntas dalam pembelajaran sebanyak 10 siswa (34,5%) dan yang tidak tuntas sebanyak 19 siswa (65,5%), dengan nilai rata-rata 57,93. Pada Siklus I, 15 siswa (52,5%) yang tuntas dalam pembelajaran dan 19 siswa (65,5%), dengan nilai rata-rata 57,93. Pada Siklus II, 15 siswa (52,5%) yang tidak tuntas dalam pembelajaran dan 19 siswa (65,5%), dengan nilai rata-rata 57,93. Pada Siklus I, 15 siswa (52%) yang tuntas belajar, berbanding dengan 14 siswa (48%) dengan nilai 63,96 yang belum tuntas. Siklus II terjadi peningkatan hingga 26 siswa (90%) yang tuntas belajar, sedangkan yang tidak tuntas hanya 3 siswa (10%) dengan nilai 73,96. Atas dasar hasil pengamatan, evaluasi, dan revisi pada setiap pelaksanaan tindakan kelas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model “Make a Match” dapat meningkatkan kemampuan pemecahan soal pecahan pada siswa SD Negeri Ngajaran 03