Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.31599/13r0pe65Keywords:
Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Peserta Didik, Minat BelajarAbstract
Literasi di Indonesia masih relatif sangat rendah oleh karena itu, pemerintah mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) denganĀ
tujuan agar masyarakat Indonesia menjadi literat sepanjang masa. Sesuai dengan tujuan yang terkandung dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2015. Dimana jika melihat tujuan yang tertuang dalam peraturan tentunya kita sebagai warga negara ikut mensukseskan dengan merealisasikan harapan dan upaya yang coba di buat oleh pemerintah itu sendiri. Gerakan literasi sekolah ini jika dilakukan oleh semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan bukan tidak mungkin masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat dengan budaya literasi yang tinggi. Oleh karena itu tentu dalam hal ini peserta didiklah objek utama dalam program ini karena peserta didiklah yang akan meneruskan estafet kehidupan di masyarakat kelak. Hal ini memungkinkan siswa untuk meningkatkan minat belajarnya, karena Panduan GLS sendiri yang menyenangkan dan bersahabat dengan siswa menyatakan bahwa tujuan untuk menumbuhkan semangat belajar pada warganya, menunjukkan (empati, peduli dan menghargai) dan mendorong semua warga negara. Semangat belajar serta keingintahuan akan kecintaan terhadap pengetahuan memungkinkan warga untuk berkomunikasi dan mempengaruhi lingkungan sosial dan memungkinkan partisipasi semua anak sekolah dan lingkungan eksternal di sekolah dasar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil dari proses implementasi gerakan literasi sekolah dalam meningkatkan minat belajar peserta didik di SDN Ciwaktu. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan triangulasi (wawancara, observasi/pengamatan, dokumentasi) ketiga jenis pengumpulan data tersebut digunakan agar data yang diperoleh valid dengan dibuktikan oleh ketiganya. Sedangkan, dalam pengolahan data sendiri peneliti menggunakan jenis model analisis Miles dan Huberman.