Efektifitas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi Dalam Mengatasi COVID-19 dengan Model Susceptible-Infected-Recovered (SIR)
DOI:
https://doi.org/10.31599/jki.v20i2.119Kata Kunci:
corona virus, epidemic, pandemic, regional quarantine policy, Bekasi CityAbstrak
To overcome the COVID-19 outbreak, the government did not carry out the lockdown policy (regional quarantine policy) but implemented the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy. Starting from the capital city of Jakarta, this policy was followed by other regions. Bekasi City as a buffer zone of Jakarta immediately implemented the PSBB policy since this area is close to Jakarta and is feared to be affected by the Jakarta region which is a red zone with almost half of Indonesian COVID-19 cases are in the Jakarta area. Many people do not agree with the PSBB, but in order to keep the economic growth as well as to overcome the outbreak, the government does not adopt a regional quarantine policy. To determine the effectiveness of PSBB in the city of Bekasi, this study tried to use the Susceptible-Infected-Recovered (SIR) model to measure the spread rate of COVID-19. The results showed a decrease in the number of infected cases with beta and gamma were 0.071 and 0.05, respectively, and the epidemic was predicted to end in June 2020.
Keywords: coronavirus, epidemic, pandemic, regional quarantine policy, Bekasi City
Abstrak
Dalam mengatasi wabah COVID-19, pemerintah tidak melakukan karantina wilayah (lock down) tetapi menggunakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dimulai dari ibukota Jakarta, kebijakan ini diikuti oleh wilayah lainnya. Kota Bekasi sebagai wilayah penyangga Jakarta segera menerapkan kebijakan PSBB mengingat wilayah ini berdekatan dengan Jakarta dan dikhawatirkan terpengaruh dengan kota Jakarta yang merupakan zona merah dengan hampir separuh kasus COVID-19 ada di wilayah Jakarta. Banyak pihak yang mendukung dan juga kurang setuju dengan PSBB, namun agar perekonomian tetap berjalan dan wabah dapat diatasi, pemerintah tidak mengambil kebijakan karantina wilayah. Untuk mengetahui efektifitas PSBB di kota Bekasi, penelitian ini mencoba menggunakan model Susceptible-Infected-Recoverd (SIR) untuk mengukur laju penyebaran COVID-19. Hasilnya menunjukan adanya laju penurunan kasus terinfeksi dengan beta dan gamma beruturut-turut sebesar 0,071 dan 0,05 dan diprediksi akan berakhir di bulan Juni 2020.
Kata kunci: virus corona, epidemik, pandemik, karantina wilayah, Bekasi City