TIGA TEORI PERSPEKTIF KEDAULATAN SIBER DALAM STRATEGI KEAMANAN SIBER SINGAPURA

Penulis

  • Muawwan Muawwan Fakultas Falsafah dan Peradaban; Universitas Paramadina

DOI:

https://doi.org/10.31599/jki.v21i2.562

Abstrak

 

Tulisan ini bermaksud untuk memahami dokumen Singapore Cyber Security Strategy (SCSS) secara komprehensif dengan melakukan analisis kontekstual berdasarkan pendekatan kualitatif terhadap sejumlah unsur yang dominan muncul di dalam dokumen seperti aktor, instrument, politik, ekonomi, penelitian, dan kolaborasi yang dibangun di antara para aktor. Penulis juga melengkapi analisis ini dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur relasi data dan kecenderungan yang tergambar dari dokumen SCSS tersebut. Hasilnya, penulis menemukan bahwa pada level strategi di sektor application dan infrastruktur, pemerintah Singapura memiliki intervensi penuh dalam mengatur seluruh aktivitas di kedua aspek tersebut. Sebagai salah satu negara yang cukup signifikan di dalam pengelolaan teknologinya di kawasan Asia Tenggara, maka Singapura secara eksklusif berupaya membangun sistem dan infrastruktur siber yang mumpuni untuk melindungi tata kelola ruang siber mereka dari berbagai ancaman. Berbeda pada aspek core yang bersifat lebih terbuka (transfer) lantaran banyak dipengaruhi oleh multietnis dan multikulturalisme. Sehingga proteksi terhadap hal-hal yang bersifat ideologis tidak banyak diatur di dalam dokumen SCSS.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Biografi Penulis

  • Muawwan Muawwan, Fakultas Falsafah dan Peradaban; Universitas Paramadina

    Fakultas Falsafah dan Peradaban; Universitas Paramadina

Referensi

Anshori, M. F., & Ramadhan, R. A. (2019). Kepentingan Singapura pada Keamanan Siber di Asia Tenggara dalam Singapore International Cyber Week. Padjadjaran Journal of International Relations, 1(1), 39. https://doi.org/10.24198/padjir.v1i1.21591
Authority, I. M. D. (2005). Three-year Infocomm Security Masterplan Unveiled. Infocomm Media Development Authority.
Disputes, T., & Cyber, O. (n.d.). A Three-Perspective Theory (Issue 2).
Hughes, B. B., Bohl, D., Irfan, M., Margolese-Malin, E., & Solórzano, J. R. (2017). ICT/Cyber benefits and costs: Reconciling competing perspectives on the current and future balance. Technological Forecasting and Social Change, 115, 117–130. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2016.09.027
International Telecommunication Union. (2017). Global Cybersecurity Index (GCI) 2017. In ITU-D Global. https://www.itu.int/dms_pub/itu-d/opb/str/D-STR-GCI.01-2017-PDF-E.pdf
Martin, W. (2008). Singapore’s Cybersecurity Strategy. Southern Crossroads: Perspectives on Religion and Culture, 63–88. https://doi.org/10.4324/9780203462010-8
Nations, U. (2012). * The views expressed in this paper are those of the authors and do not necessarily represent those of the United Nations. September, 1–9.

Diterbitkan

2021-05-27

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

TIGA TEORI PERSPEKTIF KEDAULATAN SIBER DALAM STRATEGI KEAMANAN SIBER SINGAPURA . (2021). Jurnal Kajian Ilmiah, 21(2), 171-184. https://doi.org/10.31599/jki.v21i2.562