Kedudukan Kepala Desa Dalam Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi
DOI:
https://doi.org/10.31599/sasana.v7i2.1236Keywords:
Corruption Law, Legal Subjects, Legal Status, Civil Servants, State Administrators, Village Heads.Abstract
The position of the Village Head as a legal subject in law number 31 of 199 in conjunction with law number 20 of 2001 regarding corruption is not found. In this law, the legal subjects regulated in Article 1 include corporations, state administrators, civil servants and individuals. The legal vacuum in the criminal act of corruption is certainly a problem, if the village head collides with Articles 5, 11, 12 and 12 B. The problem in this research is about; Village heads have legal status as civil servants or state administrators. The ideal legal status of the Village Head in the context of the corruption law? The purpose of this study was to investigate whether the village head could be categorized as a civil servant or state administrator as referred to in law number 31 of 1999 jo law number 20 of 2001 concerning the eradication of corruption. Second, to find out the ideal legal status of the village head in law number 31 of 1999 in conjunction with law number 20 of 2001 concerning the eradication of corruption. The research method used in this research is the normative juridical research method. This study shows the following results. First, the position of the Village Head cannot be categorized as having the legal status of a Civil Servant or State Administrator as referred to in law number 31 of 1999 in conjunction with law number 20 of 2001 concerning the eradication of criminal acts of corruption. Second, the ideal legal status of the village head in relation to law number 31 of 1999 in conjunction with law number 20 of 2001 concerning the eradication of corruption is as state administrator. Suggestions that can be conveyed are as follows. First, law number 31 of 1999 in conjunction with law number 20 of 2001 concerning the eradication of corruption does not explain the legal position of the village head, whether as a civil servant or state administrator. So, to reinforce the legal position of the village head, revisions or changes need to be made. Second, in the revision or amendment of law number 31 of 1999 in conjunction with law number 20 of 2001 concerning the eradication of corruption, it is necessary to add or insert one paragraph regulating the legal status of the village head, namely as state administrator.
Downloads
References
Buku
Arianto, Satya, Hukum Dan Demokrasi, Jakarta : Pusat Studi Hukum Tata Negara, FHUI, 1991.
Anwar, Chairul. Konstitusi dan Kelembagaan Negara. Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri,1999.
Abdul Mukthie Fadjar, Tipe Negara Hukum. Malang: Bayumedia Publishing, 2005.
Available online at: http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/sasana
Syahban, Hotma P. Sibuea, Ika Dewi Sartika Saimima 287
---------------------,Negara Hukum Dan Perkembangan Teori Hukum, Sejarah Dan Pergeseran Paradigma. Malang: Intrans Publishing, 2018.
Azhary, Negara Hukum Indonesia Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya. Jakarta: UI-Press. 1995.
Bagir Manan dan Kuntana Magnar, Beberapa Masalah Hukum Tata Negara Indonesia, Bandung: Alumni. 1997.
Bahder Johan Nasution,Negara Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Bandung: Mandar Maju. 2014.
Bintan R Saragih, Clean Government Dalam Rangka Mewujudkan Negara Hukum. Jakarta: Pidato Ilmiah UNTAG. 1994.
Budiharjo Miriam, Aneka Pemikiran Tentang Kekuasaan Dan Wibawa, Jakarta :Pustaka Sinar Harapan, 1984.
--------------------,Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta:Gramedia,1984.
--------------------,Masalah Kenegaraan ,Jakarta:Gramedia,1975.
Didi Nazmi Yunas, Konsepsi Negara Hukum. Padang: Angkasa Raya. 1992.
Daerwin Prinst, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,Bandung; PT Citraditya Bahkti, 2001.
Eko Susilo Madyo dan Triyanto Bambang, Pedoman Pnulisan Karya Ilmiah,Semarang:Dehara Prize,1995.
Hiariej, O.S. Eddy,Prinsip-Prinsip Hukum Pidana. Yogyakarta: Edisi Revisi.2015
-------------------- Hukum Pidana. Tanggerang: Universitas Terbuka. 2016.
H. Harris Soche, Supermasi Hukum Dan prinsip Demokrasi Di Indonesia. Yogyakarta: Hanindita Offset.1985.
Jimly Asshiddiqie, Menuju Negara Hukum Yang Demokrasi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. 2009.
Joko Sasmito, Penghantar Negara Hukum dan Ham. Malang: Setara Press. 2018.
Kusnardi Moh dan Ibrahim Harmaili, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, cet ke-7, Jakarta : Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI dan CV Sinar Baksi, 1988.
Kusnardi Moh, Sususnan Pembagian Kekuasaan Menurut Sistem UUD 1945, Jakarta : Gramedia, 1994.
Manan, Bagir, Menegakkan Hukum Suatu Pencarian. Jakarta : Asosiasi Advokat Indonesia. 2009.
Reza A.A. Wattimena, Melampaui Negara Hukum Klasik, Locke-Rousseau-Habermas. Yogyakarta: Kanisius. 2007.
Ridwan, Hukum Administrasi Negara. Depok: Raja Grafindo Persada. 2018.
Sudargo Gautama, Pengertian Tentang Negara Hukum. Bandung: Alumni.1955.
Soetidjo, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah, Jakarta : Rineka Cipta.1990
Available online at: http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/sasana
Kedudukan Kepala Desa Dalam Tindak Pidana Korupsi …
Syaukani, Menatap Harapan Masa Depan Otonomi Daerah, Kaltim: Gerbang Dayaku. 2001.
Sadu Wasistionao, Dilema Efesiensi Birokrasi Daerah. Jatinangor : CLGI. 2003.
Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika. 2006.
Soemantri, Sri, Sistem dan Prosedur Konstitusi. Bandung: Alumni.2006.
Sarja, Negara Hukum teori dan Praktek. Yogyakarta: Thafa Media. 2016.
Sibuea. Hotma P. Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan dan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Jakarta: Erlangga. 2010.
___________, Ilmu Negara. Jakarta: Erlangga. 2014.
___________, dan Dwi Seno Wijanarko, Dinamika Negara Hukum. Depok: Raja Grafindo Persada. 2020.
___________, dan Asmak ul Hisnah. Sendi-sendi Hukum Konstitusional, Problematika Wewenang Organ Negara Dalam Penetapan Kerugian Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi. Depok: Rajawali Pers. 2020.
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Depok, Rajawali Pers. 2019.
Padmo Wahjono, Indonesia Negara Berdasarkan Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1983.
Willy D.S. Voll, Negara Hukum Dalam Keadaan Pengecualian. Jakarta: Sinar Grafika. 2013.
Yuswalina, Hukum Administrasi Negara. Malang: Setara press. 2018.
Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. (LN No. 6 TLN 1143)
Republik Indonesia, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah. (LN. No. 60. TLN. No. 3839)
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi Kolusi Dan Nepotisme. (LN No. 75, TLN.3851)
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (LN No. 140. TLN No. 3874)
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (LN. No. 134. TLN No. 4150)
Available online at: http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/sasana
Syahban, Hotma P. Sibuea, Ika Dewi Sartika Saimima 289
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. (LN No. 125. TLN No. 4437)
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (LN No. 6. TLN No. 5494)
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. (LN No. 7, TLN No. 5495)
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahum 2014 Tentang Pemerintahan Daerah., (LN No. 244, TLN No. 5587)
Karya Ilmiah
Bagir Manan, Fungsi dan Materi Peraturan Perundang-Undangan, Makalah disampaikan pada Penataran Dosen Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum BKS-PTN Bidang Hukum Se-Wilayah Barat, Fakultas Hukum Lampung, Bandar Lampung, 1994
Bambang Yudoyono, Makalah Telaah Kritis Implementasi UU No. 22/1999: Upaya Mencegah Disintegrasi Bangsa, disampaikan pada Seminar dalam rangka Kongres ISMAHI. Bengkulu. 2000.
Pardjoko, Filosofi Otonomi Daerah Dikaitkan Dengan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999, Makalah Falsafa Sains (PPS 702), Program Pasca Sarjana/S3. Institut Pertanian Bogor. 2002.
Samsul Bachri, Otonomi Daerah Dalam Prospektif Struktur dan Fungsi Struktur dan Fungsi Birokrasi Daerah, Makalah yang disajikan dalam Seminar Nasional Otda Dalam Prosfektif Indonesia Baru, Makassar. 1999.
Jurnal Hukum
Yongki Putut Angkianata, Perubahan Kewenangan Pemerintah Desa Di Indonesia,Universitas Brawijaya: Malang, 2015.
Arif Sumeru, Kedudukan Pejabat Kepala Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,Universitas Airlangga; Surabaya, JKMP (ISSN.2338-445X), Vol.4, No, 1, Maret 2016.
Sakinah Nadir, Otonomi Daerah Dan Desentralisasi Desa Menuju Pemberdayaan Masyarakat Desa, Universitas Hasanuddin Makassar: Jurnal Politik Profetik Volume 1 Nomor 1 Tahun 2003
Sugiman, Pemerintah Desa, Universitas Suryadarma, Binamulia Hukum, Jakarta; Vol. 7 No. 1. Juli 2018.
Abdul Rauf Alauddin Said, Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat-Pemerintah Daerah Dalam Otonomi Seluas-Luasnya Menurut UUD 1945, Yogyakarta; Fiat Jusstisia Jurnal Hukum (ISSN 1978-5186) Vol,9 No.4 Oktober-Desember 2015.
Available online at: http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/sasana
Kedudukan Kepala Desa Dalam Tindak Pidana Korupsi …
Internet ;
http://m.mediaindonesia.com.,BNP:473 Kades Telah Teseret Korupsi Dana Desa., Februari 2020.
https://putusan.3mahkamahagung.go.id, Direktorat Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia.
http://www.djkp.go.id.,Kebijakan Dana Desa Tahun 2021.
http://www.jogloabang.com, Undang-Undang Desa, Februari 2020.
http://indonesiabaik.id/infografis/Sipa-Sipa Saja-Yang-Termasuk-Asn
http://busnees-law.bunus.ac.id, Siapa Subjek Tindak Pidana Korupsi., Februari 2017.
http://www.hukumonline.com.,Sekali Lagi Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tipikor, April 2016.
http://www.hukumonline.com, memahami Kembali Delik Formil Pada Pasal 2 Dan Pasal 3 UU Tipikor, Februari 2017.
Kamus ;
Kamus Besar Bahasa Indonesia., Medan : Bitra Indonesia, Medan. 2013
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.