Analisis Resepsi Toxic Relationship Pada Remaja Perempuan Melalui Konten Tiktok
DOI:
https://doi.org/10.31599/8yhcq446Keywords:
Toxic relationship, Komunikasi Antarpribadi, Analisis Resepsi, Remaja Perempuan, Konten TikTok.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana remaja perempuan memahami dan menafsirkan pesan mengenai toxic relationship yang disampaikan melalui konten TikTok. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode analisis resepsi encoding-decoding dari Stuart Hall. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dengan lima informan perempuan berusia 20–22 tahun yang aktif menggunakan TikTok, serta tambahan berupa video TikTok yang membahas toxic relationship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan di Kabupaten Bekasi mampu menginterpretasikan pesan mengenai toxic relationship dalam konten TikTok. Mayoritas informan menganggap pesan yang disampaikan relevan dan penting dalam meningkatkan kesadaran akan karakteristik hubungan yang sehat maupun tidak sehat. Namun, beberapa informan bersikap lebih kritis dengan menyatakan bahwa beberapa konten terlalu menyederhanakan kompleksitas hubungan. Sementara itu, sebagian informan lainnya tidak sepakat dengan isi konten karena dianggap terlalu negatif atau kurang realistis. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar edukasi dan diskusi mengenai toxic relationship lebih ditingkatkan di kalangan remaja perempuan. Selain itu, konten edukatif perlu disajikan secara seimbang dengan menyoroti ciri-ciri hubungan yang sehat. Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi lebih dalam pengaruh pengalaman pribadi dan konteks sosial terhadap cara remaja memahami pesan tentang toxic relationship di TikTok.
Downloads
References
Adawiyah, D. P. R. (2020). Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi, 14(2), 135–148. https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7504
Anggreini, D. T. T., & Nugroho, C. (2022). Motives and Meanings of Toxic relationships in Adolescent Interpersonal Relationships in Pontianak City. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 5(3), 22954–22962.
Anugrah, I. A., Arianto, A., & Sudirman, S. (2024). Analysis of Toxic relationships in Interpersonal Communication Among Teenagers (Issue Wcgss 2023). Atlantis Press SARL. https://doi.org/10.2991/978-2-38476-236-1_97
Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran.
Asrori, A. M. dan M. (2014). Psikologi Remaja (Pengembangan Peserta Didik).
Bohang, F. K. (2018). “Tik Tok Punya 10 Juta Pengguna Aktif di Indonesia“. 29 September 2021. https://tekno.kompas.com/read/2018/07/05/09531027/tik-tok-%09punya-10-juta- pengguna-aktif-di-indonesia
Creswell. (2013). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Edisi ke 4). SAGE Publications.
David, G. K. dan G. (2011). Koneling Remaja.
Deutsch, M & Gerard, H. . (1995). A Study of normative and informational social infuences
upon individual judgment. Journal of Abnormal and Social Psychology.
DeVito, J. A. (2006). Human communication: The basic course.
Ferdy, Agnes, T., Dendy, V., Christanti, A., & Bala, B. Y. (2020). Persepsi Generasi Milenial
terhadap Toxix Relationship dari pandangan transactional analysis. Jurnal Jurusan
Bimbingan Dan Konseling.
Handoko, T. H. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Hidayat, K., & Bashori, K. (2016). Psikologi Sosial.
Hombing, H. B., & Sipahutar, C. A. (2022). Implementation of “Ruth and Naomi”
Interpersonal Communication as a Model in Avoiding Toxic relationship. The International Journal of Social Sciences World, 4(1), 424–431. https://www.growingscholar.org/journal/index.php/
Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., & Aji, E. S. R. (2020). Hubungan antara Harapan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada Orang yang Mengalami Toxic relationship dengan Kesehatan Psikologis. Jurnal Psikologi Integratif, 8(1), 103. https://doi.org/10.14421/jpsi.v8i1.2016
Liliweri. (1991). Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat.
Maria Putri Ayu Salamanang, & Rosalia Prismarini Nurdiarti. (2023). Representasi Toxic relationship Dalam Drama. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Humaniora, 7(2),
–187. https://doi.org/10.33369/jkaganga.7.2.178-187
Mulyana. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Murray, J. (2009). But I Love Him: Protecting your teen daughter from controlling, abusive
dating relationship (H. Collins (ed.)).
Nabila Khairunnisa, A. N. I. (n.d.). POLA KOMUNIKASI DALAM MEMBENTUK
HUBUNGAN SEHAT DALAM RELASI BERPACARAN REMAJA DI KOTA BEKASI
Nabila Khairunnisa, Asrul Nur Iman. 60–87.
Natasya, G. Y., & Susilawati, L. K. (2020). Pemaafan Pada Remaja Perempuan Yang
Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran. Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi, 1(3), 169.
https://doi.org/10.24014/pib.v1i3.9913
Novianti, R. D., Sondakh, M., & Rembang, M. (2017). Komunikasi antarpribadi dalam
harmonisasi suami istri. Acta Diurna, VI(2).
Nufus, H., & Handayani, T. (2022). STRATEGI PROMOSI DENGAN MEMANFAATKAN
MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN (Studi Kasus Pada TN Official Store). Jurnal EMT KITA, 6(1), 21–34. https://doi.org/10.35870/emt.v6i1.483
Nurifah. (2013). Jurnal Perempuan: Layanan Informasi dan Dokumentasi. Jurnal Perempuan. Pebriani, D. L. (2024). A Phenomenological Study of Toxic relationships in Interpersonal Communication in Generation Z Women in West Bogor City. Bina: Jurnal Pembangunan
Daerah, 2(2), 154–170. https://doi.org/10.62389/bina.v2i2.60
Praptiningsih, N. A., Mulyono, H., & Setiawan, B. (2024). Toxic relationship in youth
communication through self-love intervention strategy. Online Journal of Communication and Media Technologies, 14(2). https://doi.org/10.30935/ojcmt/14292