Resiliensi Pengemudi Ojek Online di Kota Bekasi: Beban Kerja, Kompensasi, dan Strategi Adaptasi selama Pandemi COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.31599/ewbean85Kata Kunci:
Resilience, Online Motorcycle Taxi, Gig Economy, Compensation, Adaptation Strategies, BekasiAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resiliensi pengemudi ojek daring di Kota Bekasi selama masa pandemi COVID-19 dengan menyoroti beban kerja, sistem kompensasi, dan strategi adaptasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model Miles & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi meningkatkan intensitas kerja; banyak pengemudi harus tetap daring selama 18–24 jam per hari untuk mempertahankan pendapatan mereka. Sistem kompensasi dan insentif berbasis algoritma menciptakan ketidakpastian, dengan pendapatan yang sering kali berada di bawah upah minimum regional. Strategi adaptasi yang dilakukan, seperti memperpanjang jam kerja, melakukan multi-homing (bergabung di lebih dari satu platform), diversifikasi sumber pendapatan, serta memperkuat solidaritas komunitas, bersifat jangka pendek dan belum menyentuh akar permasalahan struktural.
Keterbatasan penelitian ini terletak pada fokus lokasi tunggal dan pendekatan kualitatif yang membatasi generalisasi hasil. Secara praktis, hasil ini menegaskan pentingnya regulasi ketenagakerjaan yang lebih protektif, transparansi algoritma, serta dukungan sosial bagi pekerja platform. Nilai orisinal penelitian ini terletak pada pemberian gambaran empiris mengenai dinamika resiliensi pengemudi ojek daring di wilayah penyangga metropolitan, sekaligus membuka ruang diskusi mengenai reformasi kebijakan ketenagakerjaan dalam ekonomi gig.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 JIMU (JURNAL ILMIAH MANAJEMEN UBHARA)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.






_-_Copy1.jpg)